Review Game Sekaliber GTA, Just Cause 2

Genre: Action Adventure, tanggal Rilis: Maret 2010, Developer: Avalanche Studios, Publisher: Eidos Interactive, Distributor: Square Enix, Mode: Single-player

Memasuki sekuel kedua Just Cause 2 tetap mengisahkan sepak terjang Rico Rodriguez, seorang agen lapangan dari Biro intelijen Amerika, The Agency. Rico kali ini ditugaskan ke sebuah Negara kepulauan Asia Tenggara yang bernama Panau. Tugasnya mencari Tom Sheldon, teman sekaligus gurunya yang dikabarkan hilang. Namun dalam pencariannya di Panau, Rico justru diharuskan membuat kekacauan demi menjatuhkan rezim diktator yang berkuasa. Untuk tujuan tersebut, Rico harus rela bekerja sama dengan tiga kelompok kriminal di sana.

Makna menciptakan kekacauan tampaknya diartikan secara eksplisit oleh sang pengembang Avalanche sebagai kehancuran. Ini setidaknya tergambar dari porsi yang sangat besar pada peledakan berbagai benda dengan banyak cara. Apapun yang diledakkan, game ini menggambarkannya dengan cukup spektakuler.

Namun, sisi paling menarik dari Just Cause 2 barangkali adalah penggambaran negara Panau. Eksotisme lingkungan sungguh dieksplorasi habis di sini. Dengan kualitas grafik yang indah, Panau Island seolah dibuat untuk memanjakan mata. Terlebih dengan kemampuan Rico yang mampu bergaya layaknya Spiderman, hehe. Rico dalam game ini memiliki sebuah "senjata" unik berupa grappling hook dan sebuah parasut spesial. Dengan kedua benda ini, Rico mampu berayun antar gedung, atau malah terjun bebas dari tebing tinggi tanpa khawatir terjatuh dan tewas. Grappling hook-nya juga bisa dimanfaatkan sebagai senjata, untuk menjerat lawan dan menyeretnya dengan kendaraan atau sekedar menumpang helikopter yang lewat!

Aksi-aksi Rico yang luar biasa, ditunjang pula oleh gameplay yang tidak linier. Dalam game ini, Anda bisa menuntaskan misi dengan berbagai cara yang bisa terpikir oleh Anda. Avalanche Studio memang memberikan banyak kebebasan dalam Just Cause 2. Sebagai contoh, game ini konon memiliki tak kurang dari seratus kendaraan yang bisa digunakan Rico. Belum lagi dengan adanya beraneka senjata. Sayangnya, game ini juga memiliki beberapa kelemahan (tak ada gading yang tak retak hehe). Penerapan check point yang agak jarang membuat misi sulit menjadi bertambah sulit dan potensial membuat frustasi (walaupun adik saya yang masih smu dengan cepat menamatkannya dalam kesulitan normal hehe).