Genre: Survival/psychological horror, Tanggal Rilis: Juni 2004, Developer: Surreal Software, Publisher: Midway Games, Mode: Single-player
Welcome To Hell
Carnate Island, pulau kecil yang terletak hanya 10 mil dari pesisiran Maryland, sebelumnya adalah tempat penahanan POW (Prisoner Of War) Jerman selama Perang Dunia II berlangsung. Kini Carnate Island sudah berubah fungsi menjadi penjara bagi 1000 napi dan merupakan penjara yang memiliki kasus pembunuhan tertinggi di antara semua LP. Di sini pula pemerintah melaksanakan hukuman mati bagi napinya. Kamu akan berperan sebagai Torque, napi yang didakwa dan dinyatakan bersalah atas pembunuhan istri dan anaknya. Torque sendiri tidak sadarkan diri selama kejadian tersebut berlangsung sehingga dia sendiri tidak yakin apakah memang dia yang bertanggung-jawab atas peristiwa tersebut. Sesampainya Torque di tahanan, peristiwa-peristiwa aneh mulai bermunculan. Peristiwa ini kemudian lebih cocok disebut sebagai perayaan neraka (Hellish Celebration).
Alter Ego
The Suffering memiliki gameplay gabungan antara Max Payne dan Silent Hill, di mana kamu akan dihadapkan pada aksi-aksi cepat mendebarkan melawan makhluk-makhluk yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Tema kekerasan dan darah sangat kental mengalir pada game ini, contohnya dialog trash talking (omongan kotor / misuh-misuh jawanya) ada di mana-mana dan tidaklah sulit menemukan manusia yang hanya memiliki setengah potongan tubuh. Untuk tetap dapat selamat dari horror ini, Torque dapat menggunakan revolver, tommy gun, dan shotgun. Selain senjata api, kamu juga akan dapat menggunakan bom dan granat untuk meledakkan musuh.
Musuh-musuh yang kamu hadapi di sini sangat beragam, mulai dari Slayer, makhluk yang memiliki tangan dan kaki seperti pedang, Marksman, makhluk besar dengan senjata mesin di punggungnya, Nooseman, napi yang mati digantung dan dikuliti, sampai yang sangat aneh seperti Mainliner yang disekujur tubuhnya dipenuhi suntikan (bukan suntikan biasa melainkan pottasium klorida yang biasa digunakan untuk hukuman suntik mati) dan mampu muncul di mana saja dari genangan air atau darah. namun yang aneh di sini bukan hanya mosnter-monsternya, Torque sendiri boleh dikatakan tidak normal karena kamu dapat bertransformasi menjadi makhluk yang sangat kuat dan menakutkan. Alter Ego-nya dapat kamu gunakan apabila fury gauge kamu penuh.
Multi Linier Ending
Pada beberapa level dari game, musuh-musuh akan muncul tanpa pernah ada habisnya. Kalau sudah seperti ini, lebih logis untuk tidak meladeni mereka dan berkonsentrasi mencari jalan keluar secepatnya. Apalagi AI dari musuh tergolong tangguh karena setiap macam musuh memiliki cara yang berbeda untuk menghabisi kamu dan musuh muncul tidak pernah sendirian. Untungnya The Suffering memberikan fasilitas save di mana saja dalam game sehingga kamu tidak akan dipusingkan harus mengulang dari awal chapter bila kamu tewas.
Berbeda dari game bertemakan serupa yang biasanya hanya memiliki jalur cerita yang sangat linier, The Suffering memberikan alternatif ending sampai dengan tiga buah. Sehingga walaupun total gameplay-nya tergolong pendek karena hanya memiliki jumlah total sembilan level, pemain masih dapat penasaran dengan ending-nya yang lain. Fitur tambahan lain dari game ini adalah Archieves yang akan menyimpan ensiklopedia monster serta catatan-catatan mengenai Carnate Island. Dari sini akan terkuak semua kebenaran tentang apa yang terjadi di Carnate Island.
See It Trough Your Eyes
Suasana gelap dan mencekam dalam game ini berhasil dibuat dengan teknologi grafis yang sebenarnya tidak spesial. tetapi kalau di third person view saja kamu sudah dibuat bergidik, maka mungkin kamu tidak akan tahan menyaksikan horror dari first person view. The Suffering memungkinkan kamu masuk ke first person view yang memberikan unsur ketegangan yang lebih karena terasa seperti kamu sendiri yang melintasi lorong penuh darah dan berhadapan langsung dengan living horror ini.
Berbeda dengan grafisnya yang tidak ada spesial, efek suara dan musiknya sangat memukau. Efek suara 3D-nya akan menguji nyalimu dengan suara-suara monster di kejauhan dan teriakan manusia yang histeris ketakutan. Sedang kalau monster ada di dekatmu maka efek suara ini akan memacu adrenaline kamu naik turun serta bisa mnimbulkan kepanikan apabila kamu menggunakan first person view. Efek suara tembakannya juga sangat bagus terutama untuk revolver yang memiliki kaliber berat. Musiknya yang walaupun tidak besar juga turut memberikan andil dalam menciptakan suasana mencekam dan mendebarkan.
The Suffering benar-benar game yang menegangkan dan bagus. Sudah lama tidak ada game seperti ini di PC. Kalau kamu adalah penggemar film horror atau game seperti Silent Hill maka kamu harus memainkan The Suffering (agar kamu sengsara, hehe). Tapi bagi yang tidak tahan dengan kekerasan (atau punya jantung yang lemah) dan anak-anak disarankan jangan mencoba game yang satu ini.
 |
| game yang boleh dibilang sebagai pelopor genre horror |
Beberapa judul game PC dengan permainan (gameplay) mirip/setipe dengan The Suffering:
- The Thing
- Evil Dead Regeneration
- Condemned Criminal Origin
- Manhunt
- Seri game Silent Hill
- Seri game F.E.A.R
- Alone in The Dark
- Seri game Resident Evil
- Cryostasis
- Seri game Dead Space
- The Suffering: Ties That Bind (sekuel game ini)
Spesifikasi PC minimum untuk menjalankan The Suffering:
Minimum System Requirements
OS: Windows 98/ME/2000/XP
Processor: Pentium 3 @ 1 GHz or AMD Equivalent
Memory: 128 MB
Hard Drive: 2 GB Free
Video Memory: 32 MB (GeForce 2/Radeon 7000)
Sound Card: DirectX Compatible
DirectX: 9.0c
Keyboard & Mouse
EmoticonEmoticon