Mengupas Tuntas Pertarungan Abadi 2 Kubu Produsen VGA Card, nVIDIA SLI VS AMD Radeon Crossfire

6:34 AM
Konfigurasi dual video card sudah lama diperkenalkan. Dan perkembangannya membuatnya tidak lagi terbatas untuk mengonfigurasikan hanya maksimal 2 VGA card saja. Dengan CrossfireX dari AMD dan 3-way SLI dari nVIDIA memungkinkan mengonfigurasikan lebih dari dua video card. Berikut penjelasan selanjutnya.
Mengupas Tuntas Pertarungan Abadi 2 Kubu Produsen VGA Card, nVIDIA SLI VS AMD Radeon Crossfire

A. SLI (dari kubu nVIDIA)
Awalnya dikembangkan oleh 3dfx, sejak tahun 1998 untuk produk mereka Voodoo 2. Pengertian awal dari SLI adalah Scan Line Interleaving, bekerja dengan cara yang berbeda dengan SLI yang sekarang ini ada. Masing-masing GPU mengerjakan line yang berbeda. Katakanlah GPU1 mengerjakan line ganjil, dan GPU2 mengerjakan line genap. Kemudian, pada tahun 2007, nVIDA membeli 3dfx, berikut teknologi SLI-nya, dengan beberapa pembaruan konsep hingga menjadi SLI, Scalable Link Interface, yang kita kenal sekarang.

Pada kebanyakan konfigurasi SLI, video card bertukar informasi melalui SLI bridge. Kebanyakan komunikasi antara video card memang tidak melalui bus PCI Express. Ini menyebabkan bus bandwith yang digunakan pada PCI Express tidak akan berpengaruh banyak, katakanlah membandingkan kinerja dengan PCIe x8 dengan PCIe x16. Hal ini memang berlaku untuk kebanyakan video card nVIDIA. Kecuali pada beberapa seri mainstream, yang tidak mutlak memerlukan SLI bridge dan dapat memanfaatkan bus dari PCI Express. Beberapa contoh di antaranya adalah GeForce 6600 (kecuali 6600 GT), 7100, dan 7300 series.
Mengupas Tuntas Pertarungan Abadi 2 Kubu Produsen VGA Card, nVIDIA SLI VS AMD Radeon Crossfire

Pada awal nVIDIA memperkenalkan SLI, salah satu syarat utama adalah menggunakan dua buah video card yang identik, baik GPU yang digunakan, dengan clock GPU yang sama, BIOS dan kemungkinan besar juga merek yang mengeluarkan produk video card tersebut. Namun sesuai dengan perkembangan, syarat untuk dapat menikmati konfigurasi SLI sedikit lebih mudah. Mulai dari driver nForce 8.xx, sudah tidak lagi mewajibkan menggunakan dua buah video card yang identik. Video card dengan BIOS yang berbeda masih dapat dikonfigurasikan dengan SLI, dan ini memungkinkan untuk menggabungkan dua buah video card dari produsen yang berbeda, selama keduanya menggunakan chipset GPU yang sama.

SLI pun juga tidak lagi hanya untuk menggabungkan dua video card. Dengan mulai diperkenalkannya konfigurasi quad SLI dan selanjutnya 3-way SLI dan 4-way SLI, memungkinkan penggunanya lebih leluasa. Namun, tidak semua video card keluaran nVIDIA dapat dimanfaatkan untuk emua konfigurasi SLI. Untuk quad SLI, tidak berarti menggunakan empat buah video card yang dipasang secara bersamaan pada motherboard. Konfigurasi quad SLI dilakukan dengan cara menggunakan dua buah video card yang masing-masing menggunakan dua inti GPU. Contohnya adalah menggunakan dua buah graphic card GTX Titan Z atau GTX 690 untuk quad SLI. Jika membandingkan dengan perkembangan ATi CrossFire yang sudah memiliki alternatif CrossFireX, disinilah kekurangan sementara dari konfigurasi multi-video card nVIDIA.
Mengupas Tuntas Pertarungan Abadi 2 Kubu Produsen VGA Card, nVIDIA SLI VS AMD Radeon Crossfire

Untuk urusan kinerja, konfigurasi SLI (dalam semua jenis) memang memperlihatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. Sayangnya, dengan mengonfigurasikan multi-video card secara SLI, kesemua video card hanya memungkinkan memberikan output pada single display. Di sini pengguna benar-benar hanya diberikan dua pilihan saat menggunakan multi graphic card, antara meningkatkan kinerja atau kebutuhan menampilkan dalam multiple display monitor.

Konfigurasi SLI dari nVIDIA dapat bekerja dengan cara berbeda-beda, tergantung pada konfigurasi yang digunakan. Tepatnya ada empat macam, lebih jelasnya sebagai berikut:

1. SFR (Split Frame Rendering)
Pada SFR setiap frame dikerjakan oleh kedua GPU pada saat bersamaan. Masing-masing frame dibagi menjadi tepat dua bagian. Setengah bagian pertama dikerjakan oleh GPU1 dan setengah bagian sisanya dikerjakan oleh GPU2. Ini akan meningkatkan kecepatan frame rate yang dihasilkan. Mode SFR dilakukan pada konfigurasi SLI menggunakan dua buah video card atau 2 GPU dalam satu video card.

2. AFR (Alternate Frame Rendering)
Membandingkan AFR memang ada kemiripan dengan cara kerja SLI awal yang dikembangkan oleh 3dfx. Masing-masing GPU akan mengerjakan satu frame secara utuh. Saat GPU1 menyelesaikan frame 1, GPU2 sedang mengerjakan frame 2, GPU3 akan mengerjakan frame 3 dan begitu seterusnya. Ini akan meningkatkan kecepatan frame rate yang dihasilkan. Mode AFR ini biasanya digunakan pada konfigurasi 3-way SLI.

3. AFR of SFR
Mode ini merupakan kombinasi antara AFR dan SFR yang digunakan pada konfigurasi Quad SLI. Di mana dua GPU bekerja sama mengerjakan sebuah frame berikutnya. Masih sama dengan SFR dan AFR, ini juga memungkinkannya menghasilkan frame rate yang lebih tinggi.

4. SLI AA (Anti-Aliasing)
SLI AA ini berbeda jika dibandingkan mode sebelumnya. Tidak ditujukan untuk meningkatkan frame rate. Mode ini ditujukan untuk memingkatkan kualitas gambar yang dihasilkan. Dengan mode SLI AA, kemampuan anti-aliasing dapat ditingkatkan. Katakanlah dari 8x AA dengan single video card, menjadi hingga maksimal 32x AA dengan mode SLI AA.

B. CrossFire (dari kubu AMD Radeon)
Crossfire adalah konfigurasi multi-video card yang digunakan ATi. Jika SLI generasi awal mewajibkan dua buah video card yang identik, maka sejak awal diperkenalkannya CrossFire, syarat ini tidak diperlukan. CrossFire menggunakan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan SLI.
Mengupas Tuntas Pertarungan Abadi 2 Kubu Produsen VGA Card, nVIDIA SLI VS AMD Radeon Crossfire

Pada generasi awal penggunaannya, CrossFire juga memiliki beberapa keterbatasan yang cukup menghambat penyerapan implementasinya. Di generasi awal, dibutuhkan video card CrossFire Edition sebagai master card dalam konfigurasi CrossFire generasi awal, untuk mengendalikan slave card. Pada card CrossFire Edition, video card dilengkapi dengan chip tambahan yang disebut compositing engine. Chip tambahan tersebut yang bertugas menggabungkan hasil rendering dari dua video card. Hal ini berlaku pada CrossFire dengan Radeon X800 series.

Masih ditambah dengan dibutuhkannya cable dongle untuk komunikasi dua video card tersebut. Dongle tersebut berupa external cable yang menghubungkan kedua video card yang dikonfigurasikan secara CrossFire. Cable yang disebut DMS-59  atau DMS. Memiliki port interface mirip dengan DVI, namun dengan jumlah pin yang lebih banyak untuk dihubungkan ke slave card. Dan di ujung kabel yang lain menggunakan port konektor yang disebut VHDCI (very high density cable interconnect). DMS ini menghubungkan output dari DVI dari slave card untuk kemudian digabungkan dengan output dari master card oleh compositing engine yang terdapat pada master card.

Baik SLI maupun CrossFire juga mulai diperkenalkan, berkat mulai digunakannya bus PCI Express untuk interface video card. CrossFire juga telah mengalami perkembangan, seiring dengan waktu. Konfigurasi CrossFire juga memiliki beberapa pilihan konfigurasi alternatif, yaitu: CrossFire, native CrossFire dan CrossFireX. Perkembangan konfigurasi CrossFire ini juga memberikan kemudahan dalam penggunaannya.
Mengupas Tuntas Pertarungan Abadi 2 Kubu Produsen VGA Card, nVIDIA SLI VS AMD Radeon Crossfire



Konfigurasi multi video card dengan CrossFire dapat dikonfigurasikan dalam mode sebagai berikut:
1. Scissors
Jika pada SLI menggunakan mode SFR (Split Frame Rendering), mode Scissors memang memiliki banyak persamaan cara kerja dengan SFR. Perbedaan utama dikarenakan CrossFire memungkinkan konfigurasi multi graphic card dengan GPU yang berbeda. Scissors pada CrossFire menggunakan metode dynamic load balancing, sehingga proses rendering per frame tidak dibagi tepat setengah bagian. Pembagian rendering frame dilakukan dengan memperhitungkan perbedaan kemampuan GPU pada kedua video card. Hal ini dilakukan, agar GPU1 yang lebih cepat dapat menyelesaikan bagian frame yang di-render tepat saat GPU2 telah menyelesaikan bagian frame yang di-render.

2. SuperTiling
Sesuai dengan namanya maka sebuah gambar atau  frame dibagi menjadi kotak-kotak kecil masing-masing dengan ukuran 32x32 pixel. Dapat dibayangkan seperti lantai di sebuah ruangan yang dilapisi dari susunan ubin yang menyatu menjadi satu kesatuan lapisan lantai. Atau seperti potongan gambar pada sebuah puzzle. Masing-masing potongan puzzle tersebut seperti tile yang dimaksud di sini. Masing-masing GPU akan mengerjakan tile berukuran 32x32 pixle tersebut. GPU yang lebih cepat, tentunya akan mengerjakan jumlah tile potongan gambar yang lebih banyak.

3. Alternate Frame Rendering (AFR)
Mode yang sama digunakan pada konfigurasi SLI, di mana GPU1 mengerjakan sebuah frame, maka GPU2 akan mengerjakan frame berikutnya. Pada mode ini, CrossFire tidak lagi melakukan dynamic load balancing. Akan lebih ideal jika mode ini dilakukan dengan menggunakan multi-video card dengan kinerja yang seimbang.

4. Super AA
Mode ini juga mirip dengan yang dimiliki konfigurasi SLI. Oleh nVIDIA disebut SLI AA. Keduanya juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas gambar, tidak untuk meningkatkan kinerja ataupun frame rate yang dihasilkan. Dengan mode super AA, dapat meningktakan AA hingga 14 kali.

Demikianlah artikel mengenai penjelasan teknologi sVIDIA SLI dan AMD Radeon CrossFire, semoga dapat menambah wawasan kita semua.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »